2.177 Hektare Tanaman Padi di Tujuh Kecamatan Kuansing Puso Akibat Banjir

Ilustrasi. Tanaman padi puso akibat banjir di Kuansing.
toRiau - Tanaman padi seluas 2.177 hektare di Kabupaten Kuantan Singingi dipastikan puso akibat banjir yang melanda wilayah tersebut dalam sepekan terakhir.

"Total 2.177,92 hektare lahan pertanian dengan komoditas padi mengalami kondisi puso atau gagal panen tahun ini akibat banjir," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi Emmerson yang dihubungi dari Pekanbaru, Selasa (13/11/2018) kemarin.

Ia menjelaskan total lahan pertanian milik masyarakat tersebut menyebar di tujuh kecamatan yang hingga kini dipastikan rusak parah.

Sebenarnya, katanya, sebagian besar tanaman padi lahan pertanian tersebut telah siap panen akhir tahun ini, namun sejak awal November 2018 diterjang banjir sehingga tak mungkin dapat diselamatkan.

Selain merendam 2.177,92 lahan pertanian berupa tanaman padi, Emmerson juga menjelaskan banjir turut merendam 3.646 lahan perkebunan dan palawija.

Dia menjelaskan bahwa banjir pada 2018 sebagai yang terparah melanda kabupaten yang berlokasi di barat daya Provinsi Riau dan berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat tersebut.

Guna membantu para petani padi yang dipastikan gagal panen itu, Dinas Pertanian setempat tengah berupaya membantu penyaluran benih padi.

"Kami juga tengah menyurati Bupati Kuansing dan Pemerintah Provinsi Riau untuk membantu pengadaan benih padi kepada para petani yang gagal panen tahun ini," tuturnya.

Ia memperkirakan sedikitnya dibutuhkan 49 ton lebih benih padi guna membantu para petani yang sawahnya terendam banjir.

Sesuai rencana, pihaknya akan segera menyalurkan bantuan benih tersebut ketika kondisi banjir mulai surut.

"Sekarang kita masih mendata para petani yang sawahnya terendam banjir," tuturnya.

Sektor pertanian terutama komoditas padi merupakan sumber utama pendapatan masyarakat setempat. Tercatat lebih dari 10.000 hektare sawah terhampar di wilayah tersebut. Namun, banjir menjadi masalah utama yang hingga kini menghantui masyarakat setempat.

Pada November 2018, banjir cukup besar melanda Kabupaten Kuantan Singingi dan tetangganya, Kabupaten Indragiri Hulu. Ribuan rumah warga di belasan kecamatan terendam dan sebagian dari mereka mengungsi ke tempat aman.

Kedua daerah itu pada 9 November lalu juga telah menetapkan status siaga banjir menyusul meluasnya bencana akibat meningkatnya curah hujan dan kiriman air dari Sumatera Barat tersebut.

Selain di Kuantan Singingi, banjir turut berdampak pada 275 hektare lahan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Indragiri Hulu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger menjelaskan sedikitnya 175 hektare perkebunan sawit di wilayah itu terendam banjir.

"Selanjutnya 65 hektare sawah padi dan 35 hektare kebun palawija juga terendam banjir," tuturnya. (ant/tr1)
TERKAIT