Belum Punya Makam Pahlawan, Ini Kata Edyanus Tokoh Masyarakat Kuansing


PEKANBARU - Edyanus Herman Halim, tokoh masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), mengakui sangat merasa kecewa, karena belum ada juga Taman Makam Pahlawan di Kuansing. Setiap kali ada acara renungan suci atau ziarah dalam rangka hari besar nasional, tidak bisa dilakukan.

"Sebagai masyarakat Kuansing pada momen Hari Pahlawan atau HUT RI saya ingin melihat di daerah ini ada namanya renungan suci, atau ziarah. Yang ada selama ini hanya mengunjungi kuburan H. Oemar Oesman (salah satu pejuang Kemerdekaan RI), di Desa Koto Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah," kata Edyanus.

Pria yang berprofesi jadi dosen di UNRI ini mengatakan, sudah seharusnya dari Pemkab Kuansing bisa memikirkan adanya Taman Makam Pahlawan ini.

Karena ungkap pria yang bergelar  
Datuk Bisai (Orang Godang Kenegerian Teluk Kuantan) ini, hingga saat ini telah mencapai 20 tahun Kuansing terbentuk, sejak pemekaran.

"Namun selama ini tiap melakukan renungan suci hanya mengunjungi kuburannya H Umar Oesman. Kenapa tidak terpikirkan pihak Pemkab agar membuat Taman Makam Pahlawan," katanya.

Dirinya juga menyebutkan banyak sekali para pahlawan dan pejuang dari daerah  Kuansing, seperti KH Oemar Oesman (Kuantan Tengah), Buya Makhrifat Marjani (Hulu Kuantan) dan ada lainnya. 

"Untuk jelasnya bisa lihat di Tugu Olang Pulai Pangean dan juga di Tugu Gajah Putih, di Simandolak. Ada Nama nama pejuang kemerdekaan RI berasal dari Kuansing," katanya.

Dikatakannya, seyogyanya kuburan para pejuang kemerdekaan dan juga para pendiri Kabupaten Kuansing diletakkan dalam satu tempat dan tidak berpencar.

"Kalau sekarang inikan berpencar seperti makam Buya Makrifat Marjani di Sungai Alah, Oemar Oesman di Koto Taluk. Dan ini harus menjadi perhatian serius pihak Pemkab Kuansing," ujar Edyanus.**/dai
TERKAIT